Tuesday, November 3, 2015

IAD,ISB DAN IBD : AL QUR'AN DAN AS-SUNAH SEBAGAI SUMBER PENGETAHUAN

AL QUR’AN dan AS SUNNAH
Sebagai
SUMBER PENGETAHUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : IAD, IBD dan ISD
Dosen Pengampu : Aristoni SHi. MH










Disusun Oleh :
Luthfiyah Noor Sa’adah      (1420210061)
Lutfi Zakaria                        (1420210064)
Iwan Bachtiar Asrori           (1420210076)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH / ES
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
            Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin. Al Qur’an dan As Sunnah yang di bawa oleh Rasulullah SAW, menjadi penerang bagi setiap umat manusia. Di dalamnyaterdapat berbagai macam aspek ilmu-ilmu, bukan hanya ilmu keislaman saja tetapi juga banyak teradapat ilmu pengetahuan lainya, seperti ilmu alam, teknologi, sebagainya. Semakin intensif manusia menggali Al Qur’an dan As Sunnah maka akan semakin banyak pula isyarat keilmuan yang di dapatkan, sehinnga manusia dapat terlepas dari masa kebodohan.
            Sekiranya Allah SWT tidak menurunkan Al Qur’an dan mengutus Rasulullah untuk menjadi guru dan tauladan manusia, tentulah manusian akan terus berada dalam masa kebodohan sepanjang masa. Walaupun otak adan akal manusia mungkin menghasilkan ilmu pengetahuan, namun ada juga hal-hal yang tidak bias dijangkaunya, yaitu hal-hal yang di luar akal pemikiran manusia.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.    Apa itu Al Qur’an dan  As sunnah?
2.    Apa fungsi Al Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber  ilmu pengetahuan?
3.    Apa saja bukti-bukti  kebenaran Al Qur’an?
4.    Apa saja kandungan dalam Al Qur’an?
5.    Apa saja macam-macam As Sunnah?
6.    Apa saja bukti As sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Al Quran dan as-sunnah
Menurut Manna Khalil Al-Qaththan, Al-Quran secara etimologi, bearasal dari kata “qara’a, yaqra-u, qira-atan, atau qur-anam” yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (adh-dhommu) huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Dikatakan Al-Quran karena ia berisikan intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.[1] Sedangkan dari segi istilah Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., dan bernilai ibadah bagi yang membacanya.[2]
Hadits atau sunnah adalah perkataan, perbuatan dan pengakuan atau  ketetapan yang disandarkan kepada Rasullah SAW. Sedangkan menurut Al-Quran, sunnah berarti syariat, hukum atau peraturan, dan pngertian sunnah menurut hadits adalah kebiasaan, tradisi, jalan hidup, cara-cara dan kebiasaan.[3]

B.       Fungsi Al Quran dan assunah sebagai sumber ilmu pengetahuan
Fungsi al-quran
1.    Petunjuk bagi manusia.
     Allah Swt menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk umat manusia.
2.    Sumber pokok ajaran islam.
     Fungsi Al-Quran sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui   kebenarannya oleh segenap hukum islam. Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan seni.
3.    Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Dalam Al-Quran banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun mereka yang menentang dan mengingkari ajaran-Nya. Bagi kita, umat yang akan datang  kemudian tentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Quran.
4.    Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW
Turunnya Al-Quran merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.[4]

Fungsi Assunnah :
a.    Sebagai pengukuh terhadap ayat-atyat Al-Quran.
b.    Sebagai penjelasan terhadap maksud ayat-ayat Al-Qur-an.
c.    Menetapkan hukum yang tidak disebutkan dalam alquran.[5]
Sunnah merupakan sumber bagi dakwah dan bimbingan bagi seorang muslim, sunnah juga merupakan sumber ilmu pengetahuan keagamaan, kemanusiaan dan sosial yang dibutuhkan umat manusia untuk meluruskan jalan mereka, membetulkan kesalahan mereka ataupun melengkapi kesalahan mereka.
Seperti alquran sunnah juga mengandung informasi tentang beberapa hakikat yang berkaitan dengan masalah-masalah ghaib. Sunnah juga memuat informasi tentang kejadian-kejadian masa lalu, tentang awal penciptaan, tentangn rasul-rasul dan nabi-nabi yang tidak mampu diliput oleh historigrafi konvensional dan perangkatnya. Informasi-informasi sejarah masa lalu tersebut tidak diketahui kecuali dengan melalui wahyu. Sunnah juga mengandung informasi-informasi tentang berbagai peristiwa yang berkaitan dengan masa depan. Demikian juga dengan mengeni hal-hal yang akan terjadi setelah hari kiamat.
Sebagai sumber ilmu pengetahuan kedua, hadits atau sunnah telah menjadi faktor pendukung utama kemajuan ilmu pendidikan. Banyak hadits yang berbicara tentang ilmu, terutama ilmu pengetahuan.[6]
C.      Bukti-butki kebenaran alquran
Diantara bukti kebenaran alquran adalah mukjizat alquran itu sendiri.   Yang dimaksud dengan mukjizat adalah sesuatu yang menjadikan manusia tidak mampu menampilkan hal yang sama. Alquran menentang manusia dan jin untuk menandinginya sekalipun hanya satu surat sampai muncul kesadaran mereka mengakui kelemahan ketidakmampuannya.ketidakmampuan manusia membuat sesuatu yang sama dengan Alquran menunjukkan bahwa Alquran adalah benar-benar wahyu Allah SWT.
Memang tujuan dari ‘ijaz Alqur’an adalah untuk mnumbuhkan keyakinan pada manusia bahwa Alquran benar wahyu Allah, sekaligus sebagai kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah. Dengan demikian, sasaran mukjizat Alquran adalah non muslim. Sedangkan bagi muslim, kkaguman mereka terhadap Alquran menunjukkan adanya keistimewaan dalam alquran.[7]

D.      Kandungan dalam Alquran
Garis besar isi kandungan dalam Alquran
1.    Masalah kepercayaan (i’tiqadiyah), yang berhubungan dengan rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitabullah, rasul-rasul, hari kebangkitan, dan takdir).
2.    Masalah etika (khuluqiyah), berkaitan dengan hal-hal yang dijadikan perhiasan bagi seseorang untu berbuat keutamaan dan meninggalkan kehinaan.
3.    Masalah perbuatan dan ucapan (amaliyah), yang terbagi dalam dua macam, yaitu:
( 1 )  Masalah ibadah, yang berjaitan dengan rukun Islam, nadzar, sumpah, dan ibadah-ibadah lain mengatur hubungan antara manusia dan Allah SWT.
( 2 ) Masalah muamalah, seperti akad, pembelanjaan, hukuman, jinayat dan sebagainya yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, baik perseorangan maupun kelompok. Masalah muamalah ini berkembang menjadi tujuh bagian, yaitu masalah individu (ahwalusy syahshiyah), masalah perdata (madaniyah), masalah pidana (jinayah), masalah perundang-undangan (duturiyah), masalah hukum acara (mu’rafaat), masalah tetatanegaraan (duwaliyah), masalah ekonomi dan keuangan (iqtishadiyah dan maliyah),[8]

E.   Macam-macam As-sunnah
     Macam-macam  hadist ada dua macam yaitu hadist ditinjau dari kuantitas rawi dan hadist ditinjau dari kuantitas rawi.
  1). Hadist ditinjau dari kuantitas rawi
  A).   Hadist Mutawatir
    Hadist Mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan oleh sejumalah orang yang tidak terbatas jumlahnya, mulai dari awal sanad sampai akhir sanad.

B).   Hadist Ahad
Hadist ahad adalah hadist yang tidak mencapai/belum memenuhi syarat-syarat derajat mutawatir.
 2).  Hadist ditinjau dari kualitas rawi
A).  Hadist shahih
Hadist shahih adalah hadist yang bersambung sanad, dinukil  oleh orang yang dhabith, ‘adil, tidak syadz dan ‘ilat.
B).  Hadist Hasan
       Hadist hasan adalah Hadist yang hafalan penghafalanya tida sempurna. Bisa juga Hadist Hasan adlah Hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat hadist secara keseluruhan karena periwayatan seluruhnya atau sebagianya lebih sedikit kekuatan dhabitnya dibanding riwayat shahih.
C).  Hadist Dhoif
Hadist Dhoif adalah Hadits yang tidak mempunyai persayratan hadist shahih ataupun hadist hasan, baik secara sanad ataupun matannya.
F.  Contoh bukti As-Sunah sebagai sumber ilmu pengetahuan
1.    Bintang-bintang dilangit
2.    Pembelahan bulan
3.    Siklus hujan



BAB III
PENUTUP

A.      SIMPULAN
1.    Al-Quran secara etimologi adalah mengumpulkan (al-jamu’) dan menghimpun (adh-dhommu) huruf serta kata kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur. As Sunnah adalah perkataan, perbuatan, dan pengakuan atau ketetapan yang disnarkan kepada Rasulullah SAW.
2.    Fungsi Al Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan :
a.    Fungsi Al Qur’an :
1). Petunjuk bagi manusia.
2). Sumber pokok ajaran Islam.
3). Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
4). Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.
b.    Fungsi As Sunnah :
1). Sebagai pengukuh terhadap ayat ayat Al Qur’an.
2). Sebagai penjelasan terhadap maksud ayat ayat Al Qur’an.
3). Menetapkan hukum yang tidak ada dalam Al Qur’an.
3.    Bukti kebenaran Al Qur’an di antaranya adalah mukjizat Al Qur’an itu sendiri.
4.    Kandungan dalam Al Qur’an :
a.    Akidah
b.    Ibadah
c.    Akhlak
d.   Hukum-hukum
e.    Takdzir (peringatan)
f.     Sejarah
g.    Dorongan untuk berfikir

5.    Macam-macam As Sunnah
a.    Hadits ditinjau dari kuantitas rawi :
1). Hadits Mutawatir
2). Hadist Ahad

b.    Hadits ditinjau dari kualitas rawi :
1). Hadits Shahih
2). Hadits Hasan
3). Hadits Dhoif

6.    Contoh bukti As Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan :
a.          Bintang di langit.
b.         Pembelahan bulan.
c.          Siklus hujan.











DAFTAR PUSTAKA.

1.      Manna Khalil Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Quran, Maktabah Ma’arif, Riyadh, 1981
2.      Drs.Munzier Suparta,MA,Ilmu Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993
4.      M. Alawi Al-Malik, Ilmu Ushul Hadis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
5.       Yusuf Al-Qaradhawy, As-Sunnah Sebagai Sumber IPTEK dan Peradabab, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998)
6.      Abuddin Nata, M.A, Al-quran dan Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993




[1] .  Manna Khalil Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Quran, Maktabah Ma’arif, Riyadh, 1981, hlm. 20.
[2].   Rosihon Anwar, dkk, Pengantar Studi Islam, Pustaka Setia, Bandung, hlm. 163.
[3].   Drs.Munzier Suparta,MA,Ilmu Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993, hlm. 7.
[5] M. Alawi Al-Malik, Ilmu Ushul Hadis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 3-12
[6] Yusuf Al-Qaradhawy, As-Sunnah Sebagai Sumber IPTEK dan Peradabab, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998), hal 101-102
[7] Abuddin Nata, M.A, Al-quran dan Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993, hal 67
[8]

No comments:

Post a Comment