Wednesday, November 4, 2015

EKONOMI MIKRO : TEORI PERMINTAAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi muncul seiring dengan diturunkannya manusia di bumi ini dengan kebutuhan- kebutuhan manusia semakin tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, manusia juga mengenal bagaimana melakukan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Meningkatnya kebutuhan manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan yang semakin meningkat namun persediaan barang atau jasa yang sedikit akan mengakibatkan kelangkaan, ini mengakibatkan harga jual pun akan meningkat. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dapat menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan. Permintaan membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana teori permintaan dan kurva permintaan?
2.      Bagaimana elastisitas permintaan?
3.      Bagaimana aplikasi teori permintaan?




BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan[1]
Teori Permintaan dan Kurva Permintaan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan anatara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan tantara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menenrangkan ciri perhubungan anatar permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
Beberapa Penentu Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sutu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantaran faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan dibawah ini :
1.      Harga barang itu sendiri.
2.      Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3.      Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4.      Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5.      Cita rasa masyarakat.
6.      Jumlah penduduk.
7.      Ramalan mengenai keadaan di massa yang akan datang.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat barangnya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan anatara jumlah permintaan suatau barang dengan barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau cateris peribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberpa faktor lainnya.dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila- sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.[2]
Harga dan Permintaan
Hukum permintaan berbunyi “ makin renadh harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga barang makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”
Harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap harga barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Kenaikan harga mengakibatkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapat yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi  pembeliannya terhadap berbagai jenis barang , terutama yang mengalami kenaikan harga.
Dalam menganalisis permintaan perlu didasari perbedaan antara dua istilah berikut permintaan dan jumlah yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan “permintaan” yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang diminta” yang dimaksudkan adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. [3]
Permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga.
 Keadaan
Harga(Rupiah)
Jumlah yang diminta(unit)
P
5000
200
Q
4000
400
R
3000
600
S
2000
900
T
1000
1300

Kurva permintaan terhadap buku tulis.
5
4
3
2
1

200                  600                  1000                1400
Disebutkan bahwa bentuk kurva permintaan itu turun miring ke kanan adalah sebagai berikut:
a. kalau terjadi penutunan harga
1) mereka yang dahulu sebelum harga barang yang bersangkutan turun tidak dapa membelinya, kini sesudah turunnya harga orang akan meninggalkan membeli barang lain untuk berganti mebeli barang yang harganya sudah turun itu. Bertambahnya jumlah barang yang diminta karena adanya penggantian seperti ini disebut substitution effect (efek penggantian).
2) jika terjadi penurunan harga, tiap-tiap orang akan cenderung membeli lebih banyak. Misalkanlah bawa pada suatu harga air adalah sedemikian mahalnya, Cholis membeli air yang sedemikaian minimnya namun apabila harga air turun mungkin Cholis akan memebeli air lebih banyak. Turunnya harga akan mengakibatkan orang-orang membeli lebih banyak karena kini ia menjadi relative lebih kayaa untuk barang yang bersangkutan daripada sebelumnya. Bertambahnya jmlah barang yang diminta karena naiknya pendapatan konsumen sseperti ini disebut income effect (efek pendapatan).
b. kalau terjadi kenaikan harga
1) setiap orang akan merasa lebih miskin untuk barang itu (merasa lebih miskin menurut ukuran harga barang itu) sekalipun pendapatan uangnya, misalna, tidak mengalami perubahan. Karena perasaan “lebih miskin” inilah mereka akan mengurangi pembeliannya akan barang yang harganya sudah naik itu. Demikianlah, jumlah barang yang idminta itu turn karena adanya income effect( efek pendapatan)
2) untuk menutup kebutuhannya akan barang yang sudah mereka kurangi pembeliannya itu, mereka akan menggantinya dengan barang yang lain yang dipandangnya sesuai (misalnya, jika harga kopi naik, ada oranng yang akan berhenti minum kopi dan menggantinya dengan teh; bahkan jika harga beras naik hingga tak terbeli, orang mungkin akan berpindah makan jagung. Di sini, keberadaan barang pengganti atau barang substitusi itulah yang mendorong konsumen untuk mengurangi permintaannya sehingga dikatakan bahwa substitution effect atau efek substitusilah yang bekerja menurunkan jumlah barang yang diminta konsumen itu.[4]
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas menuju kanan bawah. Kurva ynag demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang lainnya akan turun ( misalnya jumlah yang diminta).
Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dengan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu dalam pasar dijumlahkan.





Permintaan Pasar Terhadap Buku
Harga
Jumlah yang diminta
Permintaan Ali
Permintaan Badu
Permintaan Pasar
Rp.5000
10
+
10
=
20
Rp.4000
15
+
15
=
30
Rp.3000
30
+
20
=
50
Rp.2000
50
+
30
=
80
Rp.1000
70
+
45
=
115

Kurva Permintaan Perseorangan dan Pasar
5                                                                            5
4                                                                            4
3                                                                            3
2                                                                            2
1                                                                            1
0          20        40        60        80                                        20             40
            (i) permintaan Ali                                            (ii) permintaan Badu





5
4
3
2
1
                        40                    80                    120
                        (iii) permintaan pasar
EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataan sebenarnya, seperti sudah dinyatakan sebelum ini, banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyaknya faktor lain. Oleh sebab itu, untuk melengkapi analisis mengenai teori permintaan, adalah perlu untuk menganalisis bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan.[5]
Harga Barang Lain
Hubungan antara suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan kepada tiga golongan, yakni :
1.      Barang pengganti
2.      Barang pelengkap
3.      Barang Netral
Pendapatan Para Pembeli
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai jenis barang. Perubahan pendapatn selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagi jenis barang. Berdasarkan kepada sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah berbagi barang dapat dibedakan menjadi empat golongan, yakni :

  1. Barang inferior
  2. Barang esensial
  3. Barang normal
  4. Barang mewah
Beberapa Faktor Lain
Beberapa faktor lain yang cukup penting dalam mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang adalah :
1.      Distribusi Pendapatan
2.      Cita Rasa Masyarakat
3.      Jumlah Penduduk
4.      Ekspetasi tentang Masa Depan
“Gerakan Sepanjang” dan Perubahan Kurva Permintaan
Dengan menggunakan grafik permintaan, bagaimanakah cara menunjukkan efek dari perubahan harga? Dan dengan menggunakan grafik yang sama, bagaimana caranya menunjukkan efek dari perubahan faktor-faktor bukan harga seperti pendapatan, cita rasa masyarakat, dan jumlah pendudduk? Hal ini dapat dilakukan dengan menerangkan perubahan permintaan kepada dua pengertian gerakan sepanjang kurva permintaan dan perpindahan kurva permintaan.
Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Perubahan sepamjang kurva berlaku apabila harga barang yangdiminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan gambar 4.3. misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dan pada permulaannya harga adalah Rp. 3000 dan jumlah barang yang diminta adalah 600. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R, dan seterusnya.






Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
5
4
3
2
1

                        400                  600                  900                  1300
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaa akan bergerak ke kanan atau ke kiri, apabila terjadi perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor bukan harga.
Gambar 4.4
Pergeseran Kurva Permintaan.

P





            Q2           Q         Q1



PENGERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan. [6]

SUMBANGAN ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN
Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan teradi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam penawaran. [7]

DUA KASUS PERUBAHAN PENAWARAN
  Harga                                                         Harga                D                       S1
                      D                        S1                                                                                                                                 
  P1                                            E1                S              P1                                                                         S                           
  P                                         E                       P
                S1                                D                                 S1                                           D
                            S                                                                   S                                   
     0                       Q1      Q                     Q    0                               Q1     Q            Q   
             Kurva DD landai                                                           Kurva DD curam
Kesimpulan :
·         Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan cukup besar
·         Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.
MANFAAT DARI MENAKSIR ELASTISITAS PERMINTAAN
·         Bagi perusahaan
Dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya. Apabila diketahui sifat responsif permintaan apabila berlaku perubahan harga, dapatlah perusahaan menentukan apakah perlu menaikkan produksi atau tidak untuk menaikkan hasil penjualannya.
·         Bagi pemerintah
Dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakannya. [8]

RUMUS PENGHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS
Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampi berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
Ed = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
        Persentasi perubahan harga
Jika harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1, maka rumusnya yaitu :
        Q1 – Q
Ed =    Q
       P1 – P  
            P
Dengan rumus yang telah diterangkan di atas dapatlah dihitung besarnya koefisien elastisitas permintaan apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta.[9]






JENIS – JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN
       P               D                                                 P

                                                                             D                                  D


                           D                           Q                                                                     Q
      0                                                                  0
          (i) Tidak elastis sempurna                          ( ii) Elastis Sempurna
      P
            D
                                       (iii) Elastisitas unifer

                                                      D
0                                                                                                                                    
      P      D                                                              P
                                                                                     D

                                                                                                                                  D
                                D
    0                                                         Q           0                                                         Q
       (iv) Tidak elastis                                                   (v) Elastis[10]

FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas pemnintaan berbagai barang yaitu :
·         Tingkat kemempuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan
·         Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
·         Jangka waktu di dalam mana pemintaan itu dianalisis[11]
ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat perhubungan di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang.
Rumus elastisitas silang (Ec)
Ec = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta
        Persentasi perubahan harga barang Y
Nilai elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif kepada tak terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitas silangnya bernilai negatif, jumlah barang X yang diminta berubah ke arah yang bertentangan dengan perubahan harga barang Y. Kalau harga Y naik, maka jumlah permintaan terhadap barang X bertambah. Contoh dari perkaitan yang seperti ini sifatnya dapat dilihat dalam perkaitan harga kopi dan gula. Apabila harga kopi naik (dan permintaan terhadap kopi berkurang), perubahan ini dapat mempengaruhi permintaan terhadap gula.
Nilai elastisitas silang untuk barang-barang pengganti adalah positif, yaitu permintaan terhadap sesuatu barang berubah ke arah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya. Keduanya akan sama mengalami kenaikan atau sama-sama mengalami penurunan. Mobil dan bus kota adalah contoh dari barang yang dapat saling menggantikan. Kalu harga mobil meningkat, permintaan terhadap mobil berkurang, tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus kota semakin bertambah karena orang lebih nayak lagi yang bersedia naik bus kota untuk bepergian.
ELASTISITAS PEMINTAAN PENDAPATAN
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembeli dinamakan elastisitas pemintaan pendapatan.
Rumus elastisitas pendapatan (Ey)
Ey = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
        Persentasi perubahan pendapatan
Untuk kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan permintaan. Di sini terdapat hubungan yang searah di antara perubahan pendapatan dan perubahan permintaan, dengan demikian elastisitas pendapatannya adalah positif. Barang-barang yang sifat elastisitas pendapatannya adalah demikian dinamakan barang normal. Beberapa jenis barang mengalami pengurangan dalam jumlah yang dibeli apabila pendapatan bertambah; berarti perubahan pendapatan dan jumlah yang dibeli bergerak de arah yang berkebalikan. Dengan demikian elastisitasnya adalah negatif. Barang seperti itu dinamakan barang inferior.
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dinamakan elastis apabila perubahan pendapatan menimbulakan pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan pendapatan. Berbagai jenis makanan dan hasil pertanian mempunyai elastisitas pendapatan yang kurang elastis, yaitu pertambahan permintaannya berkembang lebih lambat dari pada pertambahan pendapatan. Barang-barang tahan lam dan mewah adalah lebih elastis kalau dibandingkan dengan barang makanan dan petanian.[12]

APLIKASI TEORI PERMINTAAN
MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya. Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah tangga dibelanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor pertanian yang besar tersebut. Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam sumbangannya terhadap produksi nasional.
Hanya sebagian kecil saja dari pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang-barang pertanian. Selain dengan berlakunya kemrosotan peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot. Di negara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan di sektor pertanian. Sedangkan di negara-negara yang baru saja mulai berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja di sektor pertanian.
Apakan yang menyebabkan kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang semakin berkembang? Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu: permintaan terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan pertambahan produkktivitas yang tinggi. Apakah pengaruh dari faktor ini kepada perkembangan harga barang pertanian dalam jangka panjang? Hal tersebut dianalisis di bawah ini.
1.      Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus menerus bertambah. Di negara-negara Barat, pertamabahan pendapatan yang dicapai semenjak permulaan abad yang lalu adalah sangat besar. Dalam masa tersebut pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan mereka membeli lebih banyak barang. Bagaimana pendapatan yang mengalami kanaikan yang sangat besar tersebut digunakan? Lebih khusus lagi, sampai di manakah pertambahan pendapatan itu akan mempengaruhi permintaan terhadap barang pertanian?
Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang pertanian. Tetapi kenaikan itu tidaklah berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian – seperti barang pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pelancongan – mengalami pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan. Ini berarti barang-barang seperti itu mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil-hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan, yang berarti bahwa elastisitas permintaan pendapatannya rendah. Akibat dari sifat permintaan yang demikian, seperti telah dinuatakan sebelum ini, pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya sebagian kecil daripada pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang pertanian.
Dengan demikian, dari sudut permintaan, wujud kecenderungan yang melebarkan jurang antara harga barang pertanian dan barang industri. Tingkat kenaikan permintaan barang industri adalah lebih cepat. Maka kenaikan harganya akan mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan dengan kenaikan harga barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan harga barang industri dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin melebar.
2.      Kemajuan Teknologi yang Pesat
Telah dijelaskan di atas bahwa di negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini dimungkinkan oleh perkembangan teknologi yang cepat di sektor tersebut sehingga memungkinkan kenaikan produktivitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tahun 1929 di Amerika Serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja di sektor pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, kalau dihasilkan pada masa sekarang, yaitu kurang lebih sesudah tujuh dekade, hanya memerlukan pekerja sebanyak 1,7 juta orang saja. Gambaran ini menunjukkan betapa besar kenaikan produktivitas per orang yang berlaku dalam masa lebih 70 tahun yang lalu di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari kenaikan produktivitas yang seperti itu, yang dialami Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, produksi pertanian dapat dinaikkan dengan cepat apabila terdapat cukup banyak permintaan. Tetapi ternyata permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sektor pertanian di negara-negara maju. Yang pertama, hal itu mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor indstri. Tetapi perpindahan itu pada umumnya tidaklah secepat seperti yang diperlukan dan ini terutama disebabkan oleh karena kekurangan kesempatan kerja di sektor lain. Yang kedua, jumlah yang dapat diproduksi oleh para petani adalah melebihi daripada yang diperlukan oleh masayrakat. Keadaan ini meneyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada di tingkat yang sangat rendah.
3.      Masalah Jangka Panjang Pertanian dalam Grafik
Masalah jangka panjang sektor pertanian dapat juga diterangkan dengan menggunakan perunahan terhadap kurva permintaan dan penawaran. Pada mulanya, dalam perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap barang pertanian adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva DD dan penawaran adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva SS. Maka harga barang pertanian adalah P dan jumlah hasil pertanian yang diperjualbelikan adalah Q.
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaaan pendapatan untuk barang pertanian adalah rendah, maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar. Katakanlah pertambahan permintaan tersebut adalah dari DD menjadi D1D1. Pada waktu yang sama penawaran hasil pertanian mengalami pertambahan yang relatif besar, yaitu disebabkan oleh perkembangan dalam teknologi. Kemajuan teknologi bercocok tanam yang sangat tinggi telah menyebabkan penawarran bertambah ddari SS menjadi S1S1, yang menggambarkan suatu pertambahan yang relatif besar.
GAMBAR
Kecenderungan Harga Hasil Pertanian dalam Jangka Panjang
 


D              S
                                                                D1               S1
      P                                   E                                         
h                    
a                                                
r
g   P1                                                                                                   E1
a
                           S                           D
                                   S1                    S1                  D1                Q
         O                            Q                             Q1
                                        Kuantitas

Karena permintaan telah bertambah menjadi D1D1 dan penawaran juga bertambah menjadi S1S1 maka keseimbangan pasar yang baru adalah E1. Dengan demikian, harga yang dicapai sekarang adalah lebih rendah, yaitu harga adalah P1 dan ini jauh di bawah harga lama (P).[13]

MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN
1.      Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan
Setiap perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kegiatan yang tinggi. Adakalanya  ia mengalami resesi dan kemunduran dan adakalanya tenaga kerja dan barang-barang modal hampir sepenuhnya digunakan (berarti kegiatan ekonomi negara mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi). Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oelh naik turunnya kegiatan ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga.  Akan tetapi sifat perubahan harga ini adalah berbeda untuk berbagai jenis barang. Barang-barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang lebih besar daripada harga barang-barang industri. Sifat perubahan yang seperti itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang pertanian, seperti juga dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis. Yang pertama, barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kita lihat saja ke tahun kebiasaan ini tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan harga yang cukup besar. Kedua, kapasitas memproduksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak berpengaruh oleh perubahan permintaan. Petani cenderung untuk secara maksimal menggunakan tanah yang dimilikinya. Pada waktu harga turun mereka akan bekerja giat dan berusaha mencapai produksi yang tinggi agar pendapatan mereka tidak dapat menaikkan produksi karena kapasitas produksi mereka (dalam jangka pendek) telah mencapai tingkat maksimal. Ketiga, beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.
Penawaran barang pertanian yang sukar berubah tersebut, yang diikuti pula oleh ketidak elastisan permintaannya, dapat menyebabkan perubahan harga yang sangat besar apabila berlaku perubahan permintaan.








GAMBAR
Pengaruh Perubahan Permintaan Terhadap Harga
 


  P                   dp                               Dp                               Sp
                                                                                    
      P                                                                       Ep                                   
                       
                                                  

    



     P1                                                                            ep

                                                                                                                                                            Q
        O                                               Q1                  Q
                        (i) Barang Pertanian


  P         d1                                         D1                               S1
                                                                          E1         
      P                                                                                              
                                        e1
     P1                                                 

                                  

    



                                                                                                                                           Q
        O                             Q1                                         Q
                        (ii) Barang Industri

Misalnya, pada mulanya permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian berturut ditunjukkan oleh kuva Dp dan Sp. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang pertanian, yaitu keduanya bersifat tidak elastis. Keseimbangan adalah di Ep dan berarti harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. Selanjutnya dimisalkan, oleh karena bebrapa faktor tertentu, perekonomian mengalami resesi. Kemunduran ekonomi ini menyebabkan permintaan ke atas barang pertanian pindah dari Dp menjadi dp.  Karena penawaran tidak mengalami perubahan maka keseimbangan yang baru dicapai di titik ep. Dengan demikian harga barang pertanian telah merosot menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun menjadi Q1.
Keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang industri. Pada mulanya dimisalkan, permintaan dan penawarannya berturut-turut adalah D1 dan S1. Berdasarkan pemisalan ini pada mulanya keseimbangan dicapai di titik E1. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang industri maka kedua kurva tersebut adalah relative lebih elastis. Apabila berlaku kemerosotan ekonomi, perubahan permintaan ke atas barang industri telah memindahkan kurva permintaan dari D1 menjadi d1. Maka keseimbangan yang baru adalah pada e1, yang berarti harga telah turun ke P1 dan jumlah barang yang diperjualblelikan berkurang menjadi Q1.
2.      Permintaan, Pendapatan Dan Penggunaaan Tenaga Kerja
Telah diterangkan bahwa perubahan permintaan dari Dp menjadi dp telah menyebakan keseimbangan pindah dari Ep menjadi ep. Dengan demikian pendapatan produsen barang pertanian menurun dari sebanyak yang ditunjukkan kotak OQEpP menjadi seperti yang ditunjukkan oleh kotak OQepP1. (pendapatan produsen/ penjual adalah sama dengan harga dikali dengan jumlah barang yang diperjualbelikan). Kedua kotak tersebut menggambarkan hasil perkalian antara harga dan jumlah barang pertanian yang diperjualbelikan.
Terlihat bahwa pendapatan produsen baraang pertaniian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dan permintaan yang merosot. Pengurangan pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya. Prodksi mengalami penurunan yang relative sedikit, yaitu dari Q kepada Q1. Kalau produksi tidak banyak berubah maka tenaga kerja yang digunakan juga tidak banyak berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan kerja.
Dapat dilihat bahwa walaupun pendapatan dari penjualan hasil industri berkurang tetapi penguurangan itu tidaklah sebesar pengurangan pendapatan produsen barang pertanian. Di sampaing itu dapat pula dilihat bahwa penurunan pendapatan dan hasil penjualan tesebut terutama disebabkan oleh kemerosotan produksi barang industri, yaitu QQ menjadi Q1. Pengurangan produksi pada kegiatan mengahasilkan barang industri iasanya diikuti oleh memberhentikan pekerja. Dari penjelasan ini kesimpulan yang dapat dibuat adalah bahwa dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami perubahan sebesar sector pertanian.[14]

PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu jual beli ke atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu dilakukan. Pada umumnya pajak penjualan dikenakan dalam bentuk suatu persentasi tertentu dari hasil  penjualan. Misalnya pajak penjualan adalah 10% dari harga atau hasil penjualan. Punguutan pajak penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Dalam analisis dapat ditunjukkan bahwa pajak penjualan tersebut tidak seluruhnya dibayar oleh pembeli. Sebagian dari pajak penjualan yang dikenapkan akan dipikul oleh para penjual. Pembagian beban pajak di antara pembeli dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax incidence.
1.      Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan
Dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan dimana permintaan adalah elastic dengan permintaan adalah tidak elastic.
GAMBAR
Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan


      P                                                 S1         
                        D                                      T       S
                                        E1                                             
     P1                                              
     P                                E          
     A
                    S1                                                       
    
                        S
                                                                                              Q
         O                            Q1    Q
                        (i) Permintaan Elastis


      P                  D1                          S1         
                                                                 T         S
                                                                                         
     P1                                      E1    
                                                                
     P                            E
     A         S1                                                        
    
                        S
                                                               D1                              Q
         O                            Q1 Q
                        (i) Permintaan Tidak Elastis

Kasus Permintaan Elastis
Dalam gambar (i) dimisalkan sebelum adanya pajak penjualan, kuurva permintaan dan penawaran berturut-turut adalah DD san SS. Maka keseimbangan adalah pada titik E dan keeseimbangan ini menunjukkan bahwa harga adalah P dan jumlah barang yang diperjual belikan adalah Q. kemudian misalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan sebanyak T. akibat pajak penjualan ini kurva penawaran akan berubah dari SS menjadi S1S1 yang selanjutnya mengakibatkan perubahan keseimbangan dari E kepada E1. Dapat dilihat bahwa hargga akan naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan hanya mencapai jumlah Q.
Kaau dibandingkan harga sebelum adanya pajak penjualan dan harga sesudajh pajak tersebut dikenakan, uaraian tersebut menunjukkan bahwa harga naik sebanyak PP1. Ini berarti bahwa beban pajak yang ditanggung konsumen hanyalah PP1 dan selebihnya yaitu (T-PP1)=PA ditanggung oleh penjual/produsen.
Kasus Permintaan Tidak Elastis
Dalam gambar (ii) dimisalkan sebelum pemerintah memungut pajak penjualan permintaan dan penawaran adalah DD dan SS. Kurva penawaran SS pada gambar adalah sama dengan kurva penawaran pada gambar (i). akan tetapi kurva permintaan D1D1 lebih tidak elastic daripada kurva permintaan DD. Bedasarkan pemisalan yang dibuat keseimbangan permulaan adalah titik E, yaitu harga P dan Jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. seperti dalam gambar (i) dimisalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan sebesar T dan akibatnya kurva penawaran bergeser dari S menjadi S1S1 serta keseimbangan berubah dari E menjadi E1
Keadaan keseimbangan yang baru menunjukkan harga telah naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun menjadi Q1. Gambar (ii) menunjukkan pajak penjualan yang dibayar konsumen adalah P1 dan produsen membayar ssebanyak PA. dalam grafik terlibat P1P>PA, yang berarti beban pajak yang ditanggunng konsumen adalah lebih besar dari yang ditanggung produsen.
Kesimpulan
1.      Semakin elastic kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastic sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastic sempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung oleh pembeli.
2.      Semakin elastic kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan sebagi akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.[15]

EFEK SUBSIDI PEMERINTAH
1.      Subsidi dan elastisitas permintaan

      P                                                                     S
 


                        D                                                             R     S1
                                                        E
     P                                           E1
     P1

     A
                           S
                                   S1                                                           Q
         O                                            Q             Q1
                        (i) Permintaan Elastis







      P                                                                     S
                                        D
                                                                                        R     S1
                                                        E
     P                                          
    
     P1                                                                                              E1
     A
                           S
                                   S1                                                           Q
         O                                            Q    Q1
                                                                (ii) Permintaan Tidak Elastis
Dalam gambar (i) dimisalkan sebelum ada subsidi tingkat keseimbangan berada pada E dan keseimbangan ini menunjukan harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. subsidi sebesar R akan menggeser kurva penawaran dari SS menjadi S1S1 dan keseimbangan bergeser pula kepada E1. Sekarang harga adalah P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q1. Dengan cara yang sama, analisis terhada keadaan pada gambar (ii) akan menunjukkan bahwa subsidi sebesar R akan menyebabkan harga turun dari P kepada P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan akan meningkat dari Q kepada Q1.
Kesimpulan yang dapat dibuat mengenai subsidi ini adalah :
1.      Semakin elastic permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
2.      Semakin elastic permintaan , semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.[16]



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas suatu barang. Faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas barang yang diminta. Berdaskan kepada hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan kurva permintaan. Di samping tingkat harga, permintaan ke atas suatu barang ditentukan pula oleh beberapa faktor lain. Yang terpenting di antaranya adalah: harga barang lain, pendapatan para pembeli, distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ekspetasi tentang keadaan di masa depan. Perubahan ke atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan atau ke kiri. Penggeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang diminta masayarakat telah mengalami perubahan.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta, akan tetapi sampai di mana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbeda di antara satu barang dengan barang lainnya. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan kauntitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai di mana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
Analisis dengan menggunakan  teori permintaan dan penawaran akan dapat membantu memahami peristiwa-peristiwa ekonomi dalam masyarakat dan faktor-faktor yang menimbulkan keadaan yang berlaku. Dalam jangka panjang, di negara-negara maju, perkembangan sektor pertanian dipengaruhi oleh dua faktor. Permintaan dan penawaran barang-barang pertanian bersifat sangat tidak elastis. Oleh sebab itu perubahan dalam permintaan dan penawaran akan menimbulkan fluktuasi harga yang sangat tinggi dan fluktuasi pendapatan petani yang sangat besar.



DAFTAR PUSTAKA

Suheran Rosyidi. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011.
Sadono Sukirno. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.



[1] Suheran Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 291.
[2] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 75-77
[3] Ibid, hlm. 75-77
[4] Op.cit., hlm. 295
[5] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 80.
[6] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 103
[7] Ibid, hlm. 104
[8] Ibid, hlm. 104-105
[9] Ibid, hlm. 106
[10] Ibid, hlm. 111
[11] Ibid, hlm. 110-112
[12] Ibid, hlm. 116-117
[13] Ibid, hlm. 126-128
[14] Ibid, hlm. 130-132.
[15] Ibid, hlm.139-141
[16] Ibid, hlm. 143-144

No comments:

Post a Comment